Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi
sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma
atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan antara 5 sampai
10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
1.
Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam
sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2.
Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel.
Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel
sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3. Sebagai
sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi
dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu
dari dan ke dalam sel.
4. Merespons terhadap sinyal dari luar. Pada
membran sel terdapat protein integral yang berfungsi sebagai reseptor
untuk menerima sinyal dari lingkungan sel.
5. Untuk interaksi
interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein sebagai
perantara sel untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan lingkungan
luarnya.
6. Tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia
dikatalisis oleh protein integral membran yang berfungsi sebagai
katalisator.
7. Untuk transduksi energi. Membran dalam (inner
membrane) kloroplas berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia dalam proses fotosintesis.
Semua membran sel terdiri
atas dua komponen utama, yaitu lemak (lipid) dan protein yang terikat
secara non kovalen dan tersusun dalam suatu struktur yang menyerupai
lembaran. Lembaran tersebut tersusun atas dua lapisan lemak yang
dinamakan lipid bilayer. sedangkan protein terletak di antara lemak atau
di permukaan lapisan lipid bilayer.
Perbandingan jumlah, antara
lemak dan protein bervariasi, tergantung dari jenis membran sel,
misalnya membran retikulum endoplasma berbeda dengan membran Golgi,
jenis organisme, misalnya membran sel tumbuhan berbeda dengan membran
sel hewan dan jenis sel, misalnya membran sel tulang berbeda dengan sel
hati. Karbohidrat terikat secara kovalen, baik dengan lemak maupun
protein.
a. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel
yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung gula, asam
amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk
metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang
membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus mitokrondria,
kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma, dan badan Golgi.
Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan
sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel. Di dalam
sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi kimia.
b Mitokondria
Ukuran
mitokondria ini hampir sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan
salah satu bukti evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang
bersimbiosis dengan sel eukoriotik. Bentuk mitokondria bervariasi,
tergantung dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio, bentuk
mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain bentuknya
seperti gelendong dan ada juga yang berbentuk pipa. Karena ukurannya
yang relatif besat mitokondria dapat terlihat cukup jelas di bawah
mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria tersebar secara acak di
dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian sel yang banyak memerlukan
energi, misalnya di sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar
memmbran yang melakukan endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel
bervariasi tergantung dari jenis sel, spesies organisme, dan keadaan
fisiologi sel. Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung
mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak aktif. Bagian-bagian utama
mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan
bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan
membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang
antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria
lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer,
sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam
mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas
permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan
tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA
dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
c. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan bentukan membran yang
sangat berlipat-lipat membatasi suatu ruangan yang disebut lumen
(sisterna). Antara lumen RE dengan sitosol hanya dipisahkan oleh selapis
membran sehingga memudahkan terjadinya pertukaran zat antara lumen RE
dengan sitosol. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada
permukaan luar membran, RE dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum
Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulumi /SER) dan Retikulum
Endoplasma Kasar(Rough Endoplasmic Reticulum / RER). Pada RER permukaan
luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER
permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak
dijumpai pada sel-sel yang aktif mensekresikan protein misalnya sel –
sel pancreas, kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya.
Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing
dibatasi oleh selapis membian. Dengan menggunakan mikroskop elektron,
tampak bahwa AG tersusun atas tiga bentukan membran, yaitu:
d. Lisosom
Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh De
Duve di dalam serpihan sel-sel hati. Organel ini berbentuk semacam
kantung yang berisi enzim hidrolitik. Selama masih terbungkus membran,
enzim hidrolitik bersifat stabil. Terdapat lebih kurang 40 macam enzim
hidrolitik yang ditemukan di dalam lisosom. Enzim-enzim tersebut
meliputi protease,nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase
dan sulfatase. Enzim – enzim tersebut hanya akan dapat bekerja optimal
pada pH sekitar 5.membran lisosom mengandung protein transfer untuk
membawa hasil pencernaan ke sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna
oleh enzim yang dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang
tinggi pada membrannva.
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan
intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel
atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam
sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel
selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar
dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan
tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom
akan keluar dan mencerna sel itu sendiri.
Hasil
pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu
menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya
akan dikembalikan menuju membran plasma melalui proses eksositosis.
pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua dinamakan autofagi.
e. Badan Mikro
1) Peroksisom
Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu
maupun sel ragi. Peroksisom pertama kali ditemukan oleh De Duve dan
kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam sel-sel hati. Di dalam
peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase.
Oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh
karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan dan pembongkaran
hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel tersebut dinamakan
peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus
glioksilat sehingga dinamakan glioksisom.
Di dalam sel,
peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5
- 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah
peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki
kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak.
Protein dan lipid yang diperlukan
ditransfer dari sitosol. Selain
berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik
dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang
tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
2) Glioksisom
Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel
tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer.
Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro yang ditemukan baik pada sel
hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian
yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan
energi dalam Proses perkecambahan.
Salah satu proses utama
pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah perubahan dari asam
lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut
glukoneogenesis. Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya
berubah menjadi oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang
terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi
enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom.
f. Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan
pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik ,
organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar
retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan didalam stroma
kloroplas.
Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit
besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses
trnaslasi berlangsung.Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S
(Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan
kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi,
misalnya sub unit kecil dan sub unit besar ribosom pada eukariotik
adalah 40S dan 60s. Komponen penyusun besar ribosom terdiri atas protein
ribosom dan ARN ribosom (ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas
yang terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di
dalam anak inti (nukleous).
Organel ini merupakan tempat
berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa
ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida
hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi
protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel
melalui vesikel. Sedangkan polipeptida hasil translasi pada ribosom
bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai
protein ribosom.
g. Inti Sel (Nucleus)
Pada sel eukariotik, materi intinya telah diselubungi oleh suatu membran dan membentuk struktur inti sel atau nukleus.
Bagian –bagian yang menyusun inti sel antara lain adalah membran
inti, pori membran,matriks inti sel (matriks), kromatin atau kromosom,
dan anak inti (nukleolus).
Pada umumnya, inti sel berbentuk
bulat, tetapi ada juga yang bentuknya seperti gelendong. Sel eukariotik
umumnya memiliki satu inti sel, tetapi ada juga beberapa jenis sel yang
memiliki inti lebih dari satu.
Berikut ini uraian tentang bagian-bagian penyusun inti sel.
1) Membran inti
Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran
sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua
membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space)
selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada
membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada
membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase.
Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet
yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang
pada suatu tempat di dalam sel.
2) Pori Membran Inti
Pada
membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran
luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm.
Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan
kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain
sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan
menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin
(anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian
dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian
tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
3) Matriks Inti (nukleoplasma)
Komponen utama dari matriks inti adalah protein vang kebanyakan berupa enzim dan sebagian adalah protein structural inti.
Matriks inti diduga ikut berperan dalam proses – proses pada
materi inti, misalnya transkripsi, replikasi DNA, dan proses –proses
lainva di dalam inti.
4) Materi Genetik
Bagian utama dari
sebuah inti sel adalah materi genetik. Semua aktivitas di dalam sel
dikendalikan oleh materi genetik. Pada waktu interfase, materi genetik
dinamakan kromatin. Benang benang kromatin ini akan mengalami pemampatan
(kondensasi) pada saat sel akan membelah. Kromatin yang mengalami
kondensasi ini dinamakan kromosom. Hasil analisis kimia menunjukkau,
bahwa kromatin tersusun atas DNA, RNA, protein histon dan protein
nonhiston.
5) Anak Inti (Nukleolus)
Nukleolus banyak
ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi,
misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus
tampak sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan
penyimpanan prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain
itu, struktur ini merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN
ribosom(ARN-r).
h. Sentriol
Sentriol merupakan
organel sel berbentuk silindris dengan diameter lebih kurang 2 pm
(mikrometer) dan panjang lebih kurang 4 ptm. Di dalam setiap sel
mengandun sepasang sentriol yang letaknya saling tegak lurus dekat inti
sel. sentriol berfungsi sebagai bahan pembentuk sillia dan flagella ,
persis dengan sentriol. Jadi, selain sebagai komponen penyusun
sentrosom, sentriol berfungsi sebagai tubuh basalis.
KARAKTERISTIK SEL TUMBUHAN :
DINDING SEL
Merupakan bagian terluar sel tumbuhan, terdiri dari lamel tengah, dinding primer dan dinding sekunder
Dinding primer dibentuk awal sewaktu membelah, dinding sekunder pada saat sudah terjadi penebalan
Sel muda dindingnya tersusun atas pektin dan sel tua tersusun atas sellulosa
Antara dua sel dihubungkan oleh celah/noktah yang disebut plasmodesmata
Dinding sel dapat menebal / lignifikasi
(xilem dan sklerenkim keras dan kaku)
Contoh : pada batok kelapa
PLASTIDA
Plastida hanya ditemukan pada sel tumbuhan, berkembang dari proplastida di daerah meristematik
Berdasarkan pigmen yang dikandung plastida dibedakan atas :
Kromoplas : mengandung pigmen non fotosintetik (merah, orange, kuning)
- Banyak ditemukan pada mahkota bunga
Terdiri dari : - karoten : kuning keorange (pada wortel)
- Xantofil : kuning kecoklatan ( pada daun tua)
- Fikosianin : biru (pada cyanophyta)
- Fukoxantin : coklat (pada alga coklat)
- Fikoeritrin : merah (pada alga merah)
Leukoplas : plastida yang berwarna putih (berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
- Berdasarkan fungsinya dibedakan atas :
- Amiloplas: menyimpan amilum
- elaioplas: menyimpan minyak
- aleuroplas : menyimpan protein
Kloroplas : plastida yang mengandung kloropil untuk fotosintetik
Memiliki membran rangkap
membran
luar (untuk mengatur keluar masuknya zat) dan membran dalam (melipat
kearah dalam membentuk kantong pipih yang disebut tylakoid)
Tylakoid bertumpuk tumpuk membentuk grana, tylakoid mengandung kloropil
Kloropil ada beberapa jenis:
- Kloropil a : berwarna hijau biru terdapat pada
- Kloropil b : berwarna hijau kuning plantae
- Kloropil c : berwarna hijau coklat
- Kloropil d : berwarna hijau merah ditemukan pada ganggang
VAKOULA
Vakuola ditemukan pada sel tumbuhan, pada sel hewan jumlahnya lebih sedikit dan kecil kecil
Vakuola adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dikelilingi oleh membran selapis
Pada
sel tumbuhan muda vakuola kecil dan banyak, setelah dewasa vakuolanya
lebih sedikit dan menjadi vakuola tengah ukuranya lebih besar. Vakuola
ini berisi cairan yang disebut cairan sel/ getah sel. Getah sel
merupakan cairan pekat yang kaya dengan garam mineral, gula, O2, asam
organik, CO2, pigmen, enzim, dan sisa metabolisme lainnya.
Fungsi utama vakuola :
•
Tempat penimbunan sisa metabolisme/ metabolisme sekunder ( kristal Ca
oksalat, tannin, alkaloid, minyak atsiri, lateks, dll). Pada tanaman
karet memiliki sel khusus (latisifer) yang memiliki vakuola dengan tugas
menampung lateks
• Tempat menyimpanan zat makanan, seperti sukrosa,
garam mineral, dan inulin yang terlarut yang sewaktu waktu akan
digunakan oleh sitoplasma
• Memberikan warna pada organ tanaman ( daun, bunga, buah, pucuk) karena pimen antosian terdapat pada vakuola
• Menjaga turgiditas sel
• Kadang kala vakuola mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom waktu sel masih hidup
The Venetian® Hotel and Casino - Timing, Photos, Timings
BalasHapusDiscover timings and timings 영천 출장마사지 of The Venetian® 계룡 출장마사지 Hotel and Casino, Las Vegas from 10 a.m. to 속초 출장마사지 3 p.m.. Find the 전주 출장마사지 timings and details for The Venetian® Hotel and 순천 출장샵 Casino in